Prabowo Diperkirakan Aman Terawan Terancam Peluang Menteri di Tengah Isu Reshuffle
3 min read
Isu perombakan kabinet (reshuffle) masih terus mengemukan setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegur secara langsung para menterinya dalam Sidang Kabinet Paripurna pada 18 Juni 2020 lalu. Dalam sidang kabinet yang videonya baru diunggah pada 28 Juni itu, Jokowi marah atas kinerja para menteri dan mengancam untuk melakukan reshuffle. Jika nantinya Jokowi benar benar melakukan perombakan kabinet, siapakah menteri yang akan bertahan? Siapa pula yang akan diganti?
Berikut daftar menteri yang diperkirakan bakal tetap bertahan dan menteri yang diperkirakan bakal dicopot: Berikut daftar menteri yang diperkirakan aman berdasarkan prediksi dari Pendiri Lembaga Survei Kedai Kopi, Hendri Satrio : Prabowo layak dipertahankan karena dia dianggap banyak melakukan terobosan dan perbaikan di Kementerian Pertahanan.
"Prabowo sebenarnya sahabat Jokowi. Selama jadi Menhan, beliau lakukan terobosan dan pembenahan yang bagus," kata Hendri dikutip dari , Minggu (5/7/2020). Erick Thohir dinilai melakukan banyak hal baik dalam memperbaiki Kementerian BUMN, termasuk dalam penanganan Covid 19. Basuki merupakan menteri andalan Presiden Jokowi untuk mewujudkan pembangunan infrastruktur di negeri ini.
Hal tersebutlah yang menjadi alasan posisi Basuki tak akan diganti. "Basuki memang andalan Jokowi untuk mewujudkan monumen monumen infrastruktur Jokowi sehingga dia tidak mungkin diganggu," kata Hendri. Retno Marsudi yang dinilai telah melaksanakan tugasnya dengan baik sebagai Menteri Luar Negeri.
Hendri menyebut Basuki masuk dalam daftar menteri yang loyal sehingga diperkirakan aman dari reshuffle. "Bambang Brodjonegoro juga menteri andalan Jokowi yang termasuk ke jajaran menteri paling loyal," kata dia. Analisa tentang menteri menteri yang berpotensi diganti disampaikan oleh Direktur Eksekutif Indonesia Political Review, Ujang Komaruddin.
Berikut daftar menteri yang layak diganti menurut Ujang Komarudin: Menkes Terawan menjadi satu diantara menteri yang menurut Ujang layak diganti. Menkes Terawan, kata Ujang, dinilai tak menjalankan instruksi Jokowi soal belanja anggaran Kemenkes.
Bahkan, Jokowi menyebut belanja sektor kesehatan baru 1,53 persen dari Rp 75 triliun. Berdasarkan pendapat Ujang, Mensos Juliari juga layak diganti. Juliari dianggap tak bisa mengendalikan pendistribusian bantuan sosial (bansos) Presiden kepada masyarakat.
Dalam beberapa kesempatan Jokowi diketahui memang menyoroti soal lambannya penyaluran bansos. "Kecepatan yang kita inginkan agar bansos segera sampai ke masyarakat ternyata di lapangan banyak kendala dan problemnya memang masalah prosedur yang berbeli belit, padahal situasinya situasi tidak normal ( extraordinary )," kata Jokowi dalam Ratas 19 Mei 2020, dikutip dari YouTube Sekretariat Kabinet. Jokowi memerintahkan agar penyaluran bansos dilakukan secara cepat.
"Sekali lagi ini butuh kecepatan. Oleh karena itu saya minta aturan itu dibuat sesimpel mungkin sesederhana mungkin tanpa mengurangi akuntabilitas sehingga pelaksana di lapangan bisa fleksibel. Yang paling penting bagaimana mempermudah pelaksanaan itu di lapangan," ujarnya. Selanjutnya ada Menaker Ida Fauziah. Ujang berpendapat, Ida Fauziah dinilai tidak bisa mengendalikan pemutusan hubungan kerja (PHK).
Ujang juga menyebut Menkumham Yasonna Laoly sebagai menteri yang layak diganti. Ujang menganggap, Menkumham Yasonna terus menimbulkan kontroversi di masyarakat. "(Yasonna,red) Sudah tahu sendiri banyak kontroversi. Tapi masih aman karena partai," ucap Ujang.
Selain empat menteri di atas, Ujang juga menganggap menteri menteri di bidang ekonomi juga layak diganti. Tim menteri ekonomi di kabinet dinilai tak siap menghadapi krisis akibat pandemi ini. Namun, ia tak menyebut spesifik nama menteri yang dinilai perlu diganti.
"Tim menteri ekonomi itu kan tak siap dalam menghadapi Corona. Akhirnya kedodoran," jelasnya.