Guru TK Ini Tersentuh Ada Anak Pakai Baju Driver Ojol Minta Murid Pakai Seragam Sesuai Cita-cita
3 min read
Cita cita semasa kecil kebanyakan tak lepas dari profesi mentereng seperti pilot, polisi, dokter, dan lain sebagainya. Ketika duduk di taman kanak kanak, ada momen ketika guru bertanya apa cita cita murid mereka. Termasuk saatacara atau perayaan tertentu, guru meminta murid memakai seragam atau baju sesuai cita cita mereka.
Hal itu untuk menanamkan pelajaran pentingnya meraih cita cita sejak kecil. Bicara soal cita cita murid, berikut ada cerita viral di Malaysia di tengah kegiatan belajar mengajar saat pandemi Covid 19. Berawal dari postingan seorang guru pendidikan anak usia dini di Bahtera Multiple Intelligence Preschool, Malaysia, di Twitter yang viral.
Di tengah pandemi Covid 19, guru tersebut ikut merayakan 'Thank You Frontliners', yakni ungkapan terima kasih kepada garda terdepan pelayanan. Ia meminta murid muridnya untuk memakai seragam sesuai cita cita mereka, dalam hal ini adalah pelayan masyarakat yang terus bekerja selama pandemi. Bisa ditebak, sebagian besar murid mengenakan seragam dokter, tentara, dan polisi.
Namun perhatian guru yang bernama Intan Nursyazana tertuju kepada tiga muridnya yang memakai kaus driver ojek online (ojol) lengkap dengan boks pelayanan makanan. Intan pun memulai ceritanya. “Setiap Jumat kami biasa ada kegiatan dan minggu lalu kami membuat tema Thank You Frontliners. Saat kegiatan berlangsung, ada tiga anak yang memakai kostum Grab Food dan FoodPanda.
Justru, Intan merasa haru luar biasa melihat bagaimana cara anak anak itu memandang pekerjaan jasa pangantar makanan. "Tapi secara tidak langsung, mereka tahu bahwa pekerja Grab Food and Food Panda merupakan bagian dari garis depan yang mempertaruhkan nyawa mereka selama pandemi Covid 19,” tambah Intan. Intan membagikan potret anak anak itu mengenakan seragam ojek online hingga memantik perhatian Grab Food Malaysia.
“Saya juga tidak menyangka respons dari Grab Food. Mereka bahkan mengirimkan kue Senin lalu untuk anak anak ini,” ucapnya yang sudah lima tahun lamanya mengajar PAUD. Terlepas dari anak anak yang begitu menghargai pekerjaan driver ojek online, Intan juga menyoroti peran orangtua. Menurut dia, orangtua dari anak anak itu harus diberikan pujian.
“Saya sangat terkesan dengan semangat para orang tua anak anak ini." "Mereka berupaya untuk aktif dalam kegiatan anak anak. Boleh dikatakan para orang tua disini sangat suportif dan terbuka setiap kali guru memberikan tugas kepada anaknya," puji Intan. Kata Intan lagi, sebagian besar orangtua muridnya memang tak hanya berfokus pada buku saja.
“Karena mereka tahu kita tidak hanya berdasarkan buku tapi kita juga aktif dalam kegiatan," tandasnya. Selain itu, Intan juga tak menyangka jika unggahannya di Twitter bakal viral dan menuai pujian khalayak ramai. Lewat unggahannya itu, ia berharap bisa menyampaikan pesan positif kepada orangtua lainnya di manapun berada.
“Pendidikan anak usia dini sangat penting. Secara alamiah sejak usia dini, orangtua perlu memberikan kebebasan kepada anak untuk mengeksplorasi minatnya tetapi perlu diawasi atau dibimbing. “Selain itu dalam konteks ini pula, hubungan antara orang tua dan guru sangat penting untuk perkembangan anak. Jadi kedua belah pihak harus bekerja sama,” tutup Intan. Bagi mereka yang bisa mengerjakan pekerjaan dari rumah memang tidak mempersoalkan status pandemi Covid 19, namun bagi mereka yang mengais rezeki di lapangan tentu berbeda persoalannya.
Demi keluarga mereka tetap mencari nafkah di tengah status KLB Corona di Solo ini. Seperti seorang driver ojek online (ojol), Diah Retno. Perempuan 34 tahun itu mengatakan, sudah mengetahui dengan kondisi saat ini tentang Virus Corona.
Namun, bagi dirinya yang pekerjaan utamanya adalah ojol tidak bisa melaksanakan imbauan kerja di rumah. Meskipun kerja di rumah diimbau langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). "Maka ya harus bekerja," jelas dia menekankan.
Diah mengatakan, saat ini sudah mengikuti pola hidup sehat dengan cuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer. "Kalau antar makanan, misal di hotel saya cuci tangan dan pakai hand sanitizer," jelas Diah. Dia mengaku tidak khawatir, karena saat ini di berbagai tempat juga ada alat pengukur suhu tubuh.
"Memang saya full kerja, bukan karena tidak takut tapi ada kebutuhan," jelas dia. "Kalau di rumah dan pencaharian utama saya sebagai ojol gimana," terangnya.