Arief Poyuono Kritik Aksi Erick Thohir yang Bersih-bersih BUMN, Singgung Soal Kegagalan Jokowi
3 min read
Arief Poyuono mengkritisi langkah Erick Thohir yang tengah bersih bersih kementeriannya, BUMN. Ia juga menyinggung soal kegagalan Presiden Jokowi. Politisi Arief Poyuono memberikan tanggapan soal langkah Menteri BUMN, Erick Thohir yang tengah membersihkan kementeriannya. Seperti yang diketahui, Erick Thohir telah menyoroti persoalan yang ada di Garuda di Indonesia, yakni penyelundupan yang dilakukan Ari Askhara, selaku mantan Direktur Utama (Dirut).
Ia mencopot jabatan Ari Askhara karena terlibat kasus penyelundupan Harley Davidson dan sepeda Brompton. Erick Thohir juga mendengarkan keluhan para awak kabin Garuda yang mengadu padanya. Akibat kasus penyelundupan, Erick Thohir tak hanya mencopot Ari Askhara, melainkan juga mencopot 4 direksi lainnya.
Empat direksi yang dicopot Erick Thohir diduga terlibat dalam penyelundupan tersebut. Kini, ia tengah fokus bersih bersih BUMN. Mengenai aksi Erick Thohir dalam membersihkan BUMN tersebut, Arief Poyuono pun memberikan kritikan.
Menurut Arief Poyuono, aksi Erick Thohir bersih bersih BUMN ini menampar Presiden RI Joko Widodo. Wakil Ketua Umum Gerindra itu menyebut bahwa langkah sang menteri itu sama saja sedang membongkar kegagalan Jokowi. Ia juga mengkritisi langkahErickThohiryang memecat eks DirutGarudaIndonesiaAriAskhara.
Arief Puyuono juga mengatakan kalau seharusnya kasusGarudaIndonesia ini tutup kasus. "Garuda ini perusahaan publik, perusahaan yang sudah melantai di bursa saham yang sangat bisa terpengaruh dengan berbagai isu, nah si Erick ini harus ngerti gitu loh, ya kan sudah case close , ini kan cuma hasil kecil, kalau masalah kecil ya, artinya belum tentu juga ini namanyapenyelundupan," jelas Arief Poyuono. Sebab menurutnya, yang namanyapenyelundupanitu tidak memanggil bea cukai untuk meriksa pesawatnya.
"Garuda kan mengajukan untuk meriksa ke Pabean. Atau kalau nggak dia landingnya di tempat domestik yang nggak ada orang bea cukainya, misalnya di bandara 1 bukan di terminal 2 nya. Nah itu baru (penyelundupan)," kata Arief Poyuono. Menurut Arief Poyuono, ketikaGarudamengirim surat ke Pabean itu sudah niat baik.
"Dari sisi ini bea cukai tuh yang aktif, bukan hanya random periksa semua naik ke atas, lihat ada barang atau nggak. Kalau memang itu dianggap barang yang tidak bisa masuk ke Indonesia itu bukan berarti menyelundup, ya sudah kalau tidak boleh itu dibuang atau dikembalikan lagi ke asalnya, bukan menyelundup. Kalau menyelundup gak usah lapor, turunin aja di Medan, atau kita turunin di Batam, abis itu Batam Jakartanya menjadi penerbangan domestik," bebernya.
Kemudian menanggapi eks DirutGarudayang dicopot, menurut Arief Poyuono, seharusnyaErickThohirtidak melakukannya secara gegabah. "Lah ya ini mencopot dirutnya juga kan tidak pakai prosedur, gaurda itu tunduk kepada UU OJK, pergantian direksi, pencopotan direksi dan komisaris itu harus melalui rapat umum pemegang saham RUPS, hormati dong para pemegang saham minoritas," jelasnya. Dengan mencopot Ari Ashkara, kata dia, bukannya bagus malah jadi jelek namaBUMNdan berdampak kepada saham sahamBUMNlain.
"Lah ini kan sama aja Erick membuka borokJokowisendiri, bahwa selama 5 tahun ini ternyataBUMNdikelola olehJokowiitu tidak baik," tandasnya. Selanjutnya, Arief Puyuono juga memberikan pandangannya soal sikapErickThohiryang sedang merapikanBUMN. "Kalau merapikan artinya bahwa selama 5 tahun iniBUMNdikelola secara amburadul, artinya ini menampar si Joko Widodo, Pak Joko Widodo, menampar, ternyata 5 tahun utangBUMNbanyak, banyak yang mau hancur, berarti PakJokowigagal memimpinBUMN," tegas Arief Poyuono.
Padahal faktanya, kata Arief Poyuono, utangnyaBUMNitu meningkat karenaBUMNmendukung program program infrastrukturnyaJokowi. "Coba lihat tol banyak itu yang kerjain siapa?BUMNsemua, nah jangan disalahin donk direksi direksinyaBUMNatau menterinyaBUMNbahwa kinerjanya jelek. UtangBUMNyang sekarang membengkak,Garudamembengkak itu bukan salahnya menteri, yang minta bangunin infrastuktur siapa? Kan PakJokowi," kata Arief Poyuono lagi.
"Sekarang kita lihat BUMN mana yang utangnya banyak, BUMN konstruksi, BUMN jasa, perkebunan, lah yang nyuruh siapa? Yang mendorong infrastukturnya siapa? Kan Pak Jokowi," ucapnya. Baru baru ini, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN)ErickThohirdibuat kaget dengan adanya anak perusahaan bernamaGarudaTauberes Indonesia. Dirinya pun tak mampu menahan tawanya ketika memaparkan hal tersebut kepada awak media.
"Yang menarik, dan mohon maaf kalau saya menggelitik, ada cucuGarudanamanya PTGarudaTauberes Indonesia, saya baru tahu," ujar dia di Kantor Ditjen Pajak, Jakarta, Jumat (13/12/2019). Adapun berdasarkan penelusuran Kompas.com, PTGarudaTauberes Indonesia merupakan perusahaan digital di bidang logistik. PTGarudaTauberes Indonesia (Tauberes) berkantor di GedungGarudaIndonesia Gunung Sahari Jalan Gunung Sahari Raya No. 52 Jakarta 10610.
Tauberes yang dikembangkan olehGarudaIndonesia memberi layanan untuk menyambungkan layanan kargo udara dengan agen pengiriman barang kepada masyarakat. Tauberes menyediakan jasa pemesanan logistik, baik itu untuk kurir, air cargo gateway dan payment. Adapun lebih lanjutErickThohirmengatakan, dirinya akan mengkaji ulang aturan mengenai pembentukan anak perusahaan olehBUMN.
Sebab, dirinya tak ingin anak perusahaan sekadar jadi sarana direksi untuk mengeruk pendapatan tambahan. "Kemarin kalau enggak salah (direksi jadi) komisaris ada 6 perusahaan. Itu dicopot semua. Saya musti pelajari peraturan, Keputusan Menteri bahwa lembentukan anak perusahaan, cucu perusahaan musti ada review dari kami itu alasan Kepmen," ujar dia.