5 Kasus Terparah Digigit Ular Weling di Indonesia 10 Tahun Terakhir, Banyak yang Tewas hingga Lumpuh
4 min read
Lima kasus digigit ular weling terparah di Indonesia sepanjang 10 tahun terakhir. Kasus meninggalnya seorang balita di Cirebon karena gigitan ular weling mengingatkan akan kasus serupa di Indonesia sejak 2009 silam. Meski bertubuh kecil, ular weling telah banyak memakan korban karena sering dijumpai di sekitar rumah.
Rabu (12/2/20200), Adila Oktavia balita berusia 4 tahun meninggal setelah dirawat lima hari karenadigigit ularweling saat tidur di rumahnya. Selain Adila, akhir Januri 2020 lalu Adi Ramdani bocah 11 tahun asal Bandung juga meninggal setelah digigitular welingyang ditemukannya. Secara spesifik, Indonesia belum memiliki anti bisa khusus racun yang dikeluarkan oleh ular weling atau Bungarus candidus.
Namun menurut Pakar Herpetofauna dari Universitas Brawijaya (UB) Malang, Nia Kurniawan, mengatakan korban gigitan ular weling juga bisa dikasih serum anti bisa ular (SABU). Anti serum itu dibuat secara polivalen untuk ular kobra, ular welng, dan ular tanah. Meskipun demikian, Nia mengatakan hasilnya tidak maksimal karena setiap ular memiliki karakteristik bisa sendiri.
Ia mengatakan jika bertemu ular weling sebaiknya menghindar karena ular weling dapat mengeluarkan racun neutroksi yang dapat meyerang saraf. Efek gigitan ular weling berupa paralisis yakni kelumpuhan seperti capek, lemas, dan mengantuk hingga akhirnya meninggal. Pria yang akrab dipanggil Wawan mengatakan jika tegigit ular weling harus dilakukan imobilisasi agar racun tidak menyebar ke seluruh tubuh.
Cara melakukan imobilisasi bisa dilakukan dengan alat bantu layaknya orang yang sedang patah tulang. Hal itu dilakukan agar bagian yang tergigit tidak bergerak. Menurutnya racun akan menyebar jika tubuh banyak bergerak karena racun ular menyebar melalui getah bening. Berikut enam kasus bahaya ular weling di Tanah Air yang dirangkum Kompas.com :
Desember 2009 lalu, Ansori (35) warga Dusun Sumberejo, Desa Jabung, Kecamatan Talun, Blitar meninggal setelah digigit ular weling saat nonton televisi di rumahnya. Ular welingsempat sembunyi di bawah karpet. Lalu Ansori mengusir ular itu dengan sapu. Sayangnya, Ansori berdiri begitu dekat sehingga ular weling menggigit kaki kirinya. Merasa terancam, Ansori berupaya menghabisi ular tersebut dengan cara memukulkan tangkai sapu ke tubuh ular hingga kepalanya hancur.
Tanpa disadari, tubuh korban mulai merasa sakit. Ia menghembuskan napas terakhirnya di samping ular yang juga sudah mati tersebut. Anshori meninggal dunia sebelum sempat mendapat perawatan medis. Ananda Yue Riastanto (8) bocah kelas 1 SD di Kulonprogo digigit ular weling pada 5 Januari 2017 sekitar pukul 03.00 WIB.
Ananda digigir ular weling di telunjuk kaki kirinya saat tidur. Ia kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Umum Pusat Sardjito. Sugiyanto sang ayah bercerita setelah digigit ular, anaknya mual dan tubuh Ananda menjadi kaku karena pengaruh bisa ular weling. Selama 32 hari, Ananda dirawat intensif di RSUP Sardjito. Awal Mret 2017, Ananda diperbolehkan pulang namun kondisinya lumpuh. Selain itu penglihatan Ananda tidak berfungsi secara baik.
"Secara fisik sehat, tapi Ananda ini badannya masih lemas. Sudah bisa mendengar, tapi belum bisa melihat dan bicara. Kalau dikagetkan dia juga terkejut," kata Sugiyanto. Iskandar (45), sekuriti perumahan Cluster Michelia, Gading Serpong, Tangerang tewas setelah digigit ular weling pada Agustus 2019 lalu. Sebelumnya ia menangkap ular weling di sebuah perumahan Cluster Michelia di Jalan Micelia, Curug Sangereng, Kelapa Dua, Tangerang, Selasa (21/8/2019) sekitar pukul 19.00 WIB.
Iskandar menangkap ular dengan sapu dan digigit di telunjuk kiri saat akan memegang kepala ular. Saat itu korban yang merasa gigitan tersebut tak berdampak panjang. ia hanya menghisap hisap jarinya yang terus mengeluarkan darah. Tiga puluh menit kemudian Isakandar lemas dan dibawa ke Rumah Sakit Bathsaida dan dirujuk ke Rumah Sakit Umum Kota Tangerang.
Ia meningal pada Rabu pagi sekitar pukul 04.30 WIB sebelum sempat ditangani tim medis Rumah Sakit Umum Kota Tangerang. Adi Ramdani (11), seorang bocah yang tinggal di RT 04 RW 09, Kelurahan Pasirjati, Kecamatan Ujungberung, Kota Bandung ditemukan tewas di rumahnya pada Rabu (22/1/2020). Ia tewas karena digigit ular weling yang ditangkapnya di dekat rumahnya.
Plt Camat Ujung Berung Didin Dikayuana menjelaskan ular yang ditangkap Adi sempat ingin diperlihatkan kepada teman teman di sekolahnya. Namun tetangga Adi melarangnya karena tahu ular weling tersebut berbisa. "Korban bersikukuh bahwa ular tersebut sudah dibuang bisanya dan rencananya korban akan menjual ular tersebut," jelas Didin.
Pada saat memperlihatkan ke teman temannya, Adi tidak sengaja digigit ular weling tersebut. "Korban langsung pulang dan menyimpan lagi ular tersebut di akuarium rumahnya," ucapnya. Sesampainya di rumah, Adi hanya sendirian karena ayahnya bekerja dan ibunya menghadiri rapat.
"Ketika ibunya pulang sudah lihat anaknya menggaruk garuk lantai dengan mulut berbusa," kata Didin. "Korban sempat dibawa ke RSUD Ujungberung tapi nyawanya tidak tertolong," katanya. Adila Oktavia balita empat tahun koma selama lima hari setelah digigit ular weling saat tidur di rumahnya di Desa Pamengkang Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
Kosasih Kepala Desa Pamengkang bercerita setelah digigit ular welin Jumat malam, Adila segera dibawa ke rumah sakit pada Sabtu dini. Sang ibu mengetahui anaknya digigit ular weling saat Adila terbangun dan menangis. Saar diperiksa, orangtuanya menemukan ular welin di betis anaknya. Adila kesakitan dan muntah berulang kali.
Kondisi kesehatan Adila dinyatakan sudah kritis. Sabtu pukul 06.00 WIB, tim RSD Gunung Jati menyatakan kondisi Adila koma. Adila meninggal dunia pada Rabu (12/2/2020) malam sekitar pukul 20.30 WIB